Minggu, 26 September 2021

selesai

 haii....

disini aku mau cerita tentang perjalanan hubungan cinta ku belakangan ini, berawal dari aku belum mengenal dia...

di bulan juni tgl 11 2021 dimana aku lebih memilih mantan pacar sahabatku dari pada sahabat ku, aku tau aku salah aku juga tau aku memilih pilihan yang sangat salah yang bisa menghancurkan persahabatan kita tapi disisi lain aku ingin bersama dia. dan saat aku lebih memilih mantan pacar sahabat ku hidup ku bagaikan ratu aku di atukan sama dia apa yang aku ingin selalu dia turuti dan suatu ketika dimana dia memintan mahkota ku disaat itu semua hancur dunia ku yang dulu berwarna seketika gelap tak terlihat hari hari yang dulu sangat ceria kini hilang senyum yang dulu aku tampilkan kini pudar, setelah dia merebut semuanya dia tinggalkan aku bgitu saja tanpa dosa dan tanpa ada rasa penyesalah disaat itu aku rasa tuhan tidak adil knpa harus aku di posisi tersulit seperti ini kenapa harus aku, berulang kali aku berpikir untuk bunuh diri berulang kali aku ingin tuhan cabut nyawa ku traumu ku sedalam itu sampai detik ini tapi masih ada yang menguatkan ku banyak yang mesupport bahwa hidup tidak selalu di bawah terus tapi hanya kehampaan yang aku miliki semua seketika gelap disaat itu aku hanya ingin pulang pulang ke mana tidak ada rasa sakit rasa kecewa, tak ada rasa menyesal aku putuskan dia yang ada rasa bersyukur keluar dari hubungn yang jalannya sudah salah.

...

dan beberapa minggu berlalu ada seorang cowo menawarkan sebuah hubungn yang serius dan aku mencoba membuka hatiku untuknya dan di tanggal 17 juli 2021 aku berpacaran sama dia.yaa dia sangat baik bahkan aku satu satunya perempuan yang dia bawa di rumah kakanya, aku bahagia sanagat bahagia aku percaya sama dia apa yang dia suruh aku lakuin tapi disaat aku sadar bahwa hubungan kita seperti toxic aku coba buat pahami dan ngertiin dia tapi disaat ada masalah tiba tiba dia meminta untuk mengakhiri hubungan kita. dan di saat nikahan ayah ku dia tiba tiba meminta ketemu dam kita bertemu di waktu itu jugaa dan seperti tidak ada masalah sama sekali disaat itu hubungan kita berjalan baik baik saja tapi selalu ada masalah yang menghampiri. dan disaat hubungan ku dengan dia memasuki 1 bulan di berubah sangat berubah semacam bukan dia yang aku kenal, dan aku mencoba untuk memutuskan hubungan ku dengan dia untuk kedua kalinya karna aku ingin dia sadar bahwa tidak semua harus aku turuti tetapi lagi dan lagi kita balikkan lucu rasanya, semua berjalan baik baik saja tapi belakangan itu aku sering curiga dengan dia sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk menghubungi temannya untuk mencari tau semuanya ternyata benar dia pernah nembak cewe disaat aku masih sama dia dan cewe itu adalah ade kelas ku waktu SMP dan disaat itu aku pun menanyakan kebenaran sama si cewe dan ternyata benar semuanya benar karena belum percaya aku langsung tanya ke dia langsung dan semua itu benar kecewa sangat kcewa aku tanya semua dan dia jujur semua itu benar adanya aku hanya diam tanpa melihat kearahnya tapi sayangnya dia menyepelekan hal itu, semua sudah ku tau dari berapa cewe yang dia ajak jalan disaat dia masih bersama ku tapi apa yang ku lakukan dia akan marah besar padahal aku tidak melakukan apapun

dan hari ini dia meminta putus meminta mengakhiri semuanya segampang itu dia ucapkan disaat aku mencoba buat bertahan mati matian untuk jaga hati untuk dia dengan gampangnya dia meminta selesai dan saat ini kita sedang berjauhan tidak dia berpikir perasaan ku mengerti perasaan ku saat ini 

aku coba memahami situasi ini dan berhenti berharap sama siapa pun itu

selesai

Rabu, 14 Juni 2017

Penawaran Uang Dan Kegiatan Ekonomi Negara

MAKALAH
EKONOMI MAKRO
“PENAWARAN UANG DAN KEGIATAN EKONOMI NEGARA”

 








KELOMPOK II

NAMA                  :           Fadli Hud
                                                Nur’ain Talib
                                                Yunita Aswadi
                                                Safitri Talib
                                                Sri wahyuni
                                                Fatimah Dwiradia Sakti
                                                Sunapia Rumbia


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
2017


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT selaku penguasa tunggal di alam yang penuh fana ini,yang telah memberikan segala nikmat serta rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul” Penawaran Uang dan Kegiatan Ekonomi Negara ” dengan waktu yang telah ditentukan.
            Tak lupa pula sahlawat serta salam kami hanturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW selaku sang revolusioner sejati yang telah memperjuangkan agama yang sempurna disisi Allah SWT hingga sekarang aromanya masih dapat dirasakan, dan semoga amal ibadahnya dapat diterima oleh Allah SWT. Amin.....
            Kami menyadari makalah ini masih banyak memiliki kesalahan baik dari penulisan maupun dalam pengutipannya, untuk itu dibutuhkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam meningkatkan pengetahuan dan sebagai bahan acuan dalam penyusunan makalah yang berikutnya.


Penulis


KELOMPOK II



DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................      
Kata Pengantar ................................................................................................       i
Daftar isi ..........................................................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................       1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................       1
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................      2
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Penawaran Uang dan Harga Menurut Pandangan Klasik .........................       3
2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Uang................................      4
2.3 Kurva Penawaran Uang .............................................................................       6
2.4 Teori Penawaran Uang Tanpa Bank dan Teori Penawaran uang Modern..      7 
2.5 Persamaan Pertukaran ................................................................................     10
2.6 Uang dan Kegiatan Ekonomi Menurut Pandangan Keynes ......................     14
2.7 Kebijakan Moneter dan Kegiatan Ekonomi ..............................................     15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................     20
3.2 Saran ..........................................................................................................     20
3.3 Daftar Pustaka ...........................................................................................     21



BAB I
PENDAHULUAN
1.1          Latar Belakang
Di era sekarang ini peran uang sangat penting dalam kehidupan, mengapa demikian ini disebabkan karena uang merupakan alat perantara untuk mengadakan tukar menukar dalam perdagangan.sehingga dengan adanya alat pembayaran ini mempermudah kita dalam melakukan transaksi.
Di abad yang lalu sebelum adanya uang masyarakat sangat sulit dalam melakukan transaksi, hal ini karena masyarakat masih menggunakan perdagangan barter, kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan perekonomian yang melakukan perdagangan dengan melakukan transaksi berupa barang dengan barang, perdagangan yang sisitemnya seperti ini sangatlah sulit, karena jika kita ingin melakukan tukar menukar maka tiap pihak yang ingin melakukan pertukaran memiliki barang yang diingini pihak lain, sehingga hal ini membatasi pilihan pembeli dalam memilih kebutuhannya.
Dengan adanya perekonomian uang kita dapat dengan mudah dalam melakukan transaksi kapan dan dimana saja kita berada kita dapat melakukan transaksi. Uang memilik beberapa fungsi yang mempermudah kita dalam melakukan pertukaran, dan dapat menyimpan untuk keperluan yang akan datang atau mendesak serta uang sanagat di perlukan dalam pencatatan karena segala pekerjaan dan hasil penilaian ditentukan dalam satuan uang.

1.2         Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan penawaran uang?
2.      Faktor-faktor apa yang mempengaruhi penawaran uang ?
3.      Apa yang dimaksud teori penawaran uang tanpa bank dan teori penawaran uang modern?
4.      Apa yang dimaksud teori kuantitas uang dan teori sisa tunai dalam persamaan pertukaran?
5.      Kebijakan apa yang dapat dilakukan pemerintah dalam menangani permasalahan keuangan dalam perekonomian?

1.3         Tujuan
1.      Agar pembaca dapat mengetahui apa maksud dari penawaran uang
2.      Agar  pembaca dapat mengetahui konsep yang berada dalam penawaran uang
3.      Agar pembaca dapat mengetahui faktor-faktor penawaran uang dan kurva penawaran uang
4.      Agar pembaca dapat memahami persamaan pertukaran
5.      Dapat memahami kebijakan yang perlu diambil dalam penawaran uang









BAB II
PEMBAHASAN

2.1          Penawaran Uang dan Harga Menurut Pandangan Klasik

Ahli-ahli ekonomi sebelum Keynes, terutama ahli-ahli ekonomi klasik, menumpukkan analisis mereka kepada efek dari perubahan-perubahan penawaran uang ke atas tingkat harga. Teori keuangan ini boleh dibedakan dalam dua bentuk: yaitu: teori kuantitas dan  teori sisa tunai. Akan tetapi pandangan pokok teori tersebut adalah sama, yaitu: perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama persentasinya dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan menaikkan harga pada tingkat sama dan penurunan penawaran uang akan menurunkan harga juga padatingkat yang sama.
Putong (2013) bahwa jumlah uang adalah total persediaan uang dalam suatu perekonomian pada suatu saat tertentu (nbiasanya satu tahun anggaran). Jadi berdasarkan pengertian diatas  kita ketahui bahwa uang beredar itu bukanlah uang yang hanya beredar dan berada di tangan masyarakat, akan tetapi dalam pengertian keseluruhan jumlah uang yang dikeluarkan secara resmi baik oleh bang sentral uang kartal, maupun uang giral dan uang kuasi ( tabungan, valas dan sebagainya ).
 Danang Suryoto (2014) Supply of money adalah jumlah uang yang beredar di dalam masyarakat baik uang kertas maupun uang logam.jumlah uang yang nominal yang beredar sepenuhnya dikendalikan oleh bank sentral.
Dalam arti luas penawaran uang adalah termasuk uang yang disimpan di lembaga keuangan lain bukan bank ( bukan bank umum dan bank tabungan )asal memenuhi syarat sebagai uang yaitu harganya tetap dan dapat diterima oleh masyarakat secara umum misalkan multifinance, asuransi, pegadaian dan lain lain.

2.2          Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Uang
Banyak faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran uang, antara lain tingkat bunga, tingkat inflasi,pendapatan nasional serta nilai tukar.
·         Tingkat bunga
Bunga merupakan imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Presentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu disebut suku bunga. Suku bunga tetap adalah suku bunga pinjaman yang tidak berubah sepanjang masa kredit.suku bunga mengambang adalah suku bunga yang berubah-ubah selama masa kredit berlangsung dengan mengikuti suatu kurs referensi tertentu seperti misalnya LIBOR dimana cara perhitungannya dengan menggunakan sistem penambahan marjin terhadap kurs referensi. Tingkat bunga merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Tingginya tingkat bunga menyebabkan biaya produksi meningkat yang pada gilirannya menyebabkan dunia usaha menjadi lesu.
·         Tingkat Inflasi
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/alat tukar) dan yang kedua adalah tekanan produksi dan atau distribusi. Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral. Inflasi ini terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan yang biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuditad yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap factor-faktor produksi tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap factor produksi itu menyebabkan harga faktor produki meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang berlebihan. Sementara itu inflasi tekanan produksi (cost push inflation) diakibatkan kurangnya produksi dan keterbatasan distribusi. Inflasi ini dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh pemerintah seperti fiscal, perpajakan, kebijakan pembangunan infratsruktur, regulasi, dan lain sebagainya. Inflasi ini terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/ dan atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walaupun permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidaklancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga seuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru.
·         Pendapatan nasional
Permintaan agregat menunjukan ubungan antara keseluruan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukan hubungan antara keseluruan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu. Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruan.
Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan pendapatan  nasional, yang selanjutnya akan mengurangi tingkat penganguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikan harga, tetapi akan menurunkan pendapatan nasional dan menambah pengangguran. Bila pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah uang yang beredar dengan tujuan untuk menggairahkan dunia perbankkan dan dunia usaha (melalui peningkatan suku bunga dan peningkatan harga)
·         Nilai Tukar Rupiah
Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah yang beredar, sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan dan penawaran. Tingkat bunga akan naik dan nilai rupiah pun terangkat. Nilai tukar yang berdasarkan pada kekuatan pasar akan selalu berubah disetiap kali nilai-nilai satu dari dua komponen mata uang berubah. Sebuah mata uang akan cenderung menjadi lebih berharga bila permintaan menjadi lebih besar dari pasokan yang tersedia. Nilai akan menjadi berkurang bila permintaan kurang dari penawaran yang tersedia. Peningkatan permintaan terhadap mata uang adalah yang terbaik karena dengan meningkatnya permintaan untuk transaksi uang, atau mungkin adanya peningkatan permintaan uang yang spekulatif.

2.3          Kurva Penawaran Uang
Banyak sedikitnya penawaran uang atau jumlah uang yang beredar ditentukan oleh pemerintah melalui bank sentral yang jumlahnya tetap dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, penawaran uang merupakan kurva inelastis sempruna yang berbentuk garis tegak lurus.
Perubahan dalam penawaran uang ditunjukan oleh pergerakan-pergerakan kurva. Pergerakan-pergerakan kurva ke kiri menunjukan penawaran uang yang berkurang. Perhatikan kurva penawaran


 








Pergerakan kurva penawaran uang dari MS0 ke MS2 menunjukan bertambahnya penawaran uang. Sebaliknya, pergerakan kurva penawaran uang dari MS0 ke MS1 menunjukan berkurangnya penawaran uang.
2.4          Teori Penawaran Uang Tanpa Bank dan Teori Penawaran Uang Modern
Dalam penawaran uang akan dijelasakan tentang dua hal yaitu sebagai berikut:
Ø  Teori Penawaran Uang Tanpa Bank
Teori-teori lama tentang jumlah uang beredar sangat sederhana dan menganggap seakan akan perbankan tidak ada. Teori yang sederhana adalah gambaran dari sistem standar emas, yang salah satunya memiliki fungsi sebagai alat pembayaran. Salah satu cara untuk menurunkan jumlah uang beredar adalah  mengirim  emas keluar negeri untuk menutup defisit neraca pembayaran. Emas digunakan untuk membayar barang-barang yang diimpor yang jumlahnya lebih besar daripada nilai barang-barang yang diekspor atau karena industri-industri yang menggunakan emas dalam proses produksinya. Dengan demikian emas yang tersedia semakin berkurang karena digunakan untuk alat pembayaran. Jumlah uang beredar akan naik jika ada surplus neraca pembayaran  atau karena produksi emas meningkat, misalnya karena ditemukan tambang emas yang baru.
Sistem moneter tersebut tidak memerlukan regulasi dari otoritas moneter ataupun pemerintah karena jumlah uang beredar ditentukan oleh mekanisme pasar. Dalam perekonomian tertutup seperti ini yang menggunakan emas sebagai alat pembayaran maka penawaran uang akan bertambah apabila orang memproduksi emas. Penawaran uang tidak bisa diubah sesuai kehendak pemerintah dan semua tergantung pada produsen emas. Produksi emas memerlukan biaya untuk menambang, memurnikan, mencetak dan sebagainya. Produsen emas hanya akan memproduksi emas jika menguntungkan dirinya, artinya dia akan berproduksi apabila harga emas dipasaran lebih tinggi dari biaya produksinya.
Karena emas adalah alat pembayaran umum maka jika harga emas naik berarti harga barang-barang lain turun, demikian sebaliknya. Dengan demikian produsen akan cenderung untuk menaikkan produksi emasnya. Selanjutnya jika jumlah emas yang tersedia bertambah dan sesuai dengan hukum pasar, maka hal ini akan cenderung menurunkan harga emas. Jika harga emas turun dan harga barang-barang naik maka produksi emas cenderung berkurang atau bahkan berhenti. Jadi dalam kondisi tersebut maka penawaran uang secara otomatis akan menyesuaikan diri dengan permintaan akan uang sehingga sehingga harga emas secara otomatis selalu mencapai kestabilannya.
Selain uang emas,  sejarah juga mencatat penggunaan kedua logam emas secara bersamaan. Penggunaan dua mata uang tersebut juga menganut mekanisme pasar sehingga kestabilannya akan terjaga. Salah satu dalil yang menyoroti masalah ini adalah dalil Gresham atau  Gresham law yang menyatakan bahwa uang logam mulia yang dinilai terlalu tinggi dibanding biaya produksi akan cenderung menggeser uang lainnya yang digunakan sebagai alat pembayaran. Pernyataan  ini  dikenal dengan istilah bad money drives out good money.
Sementara Keynes dalam teorinya mengenai pasar uang menganggap bahwa kenaikan jumlah uang beredar (penawaran uang) langsung terjadi di pasar uang. Keynes lebih menekankan pada proses kebijakan fiskal berupa defisit anggaran yang dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk mengangkat perekonomian dalam keadaan depresi. Defisit anggaan belanja tersebut dibiayai dengan pencetakan uang dan uang baru ini langsung dibelanjakan oleh pemerintah hingga kemudian sampai ditangan masyarakat.
Ø  Teori Penawaran Uang Modern
Dalam perekonomia modern, sumber dari terciptanya uang beredar adalah otoritas moneter (pemerintah dan bank sentral) serta lembaga keuangan. Otoritas moneter merupakan pemasok uang inti dan uang primer, sedangkan lembaga keuangan (perbankan) merupakan pemasok uang sekunder masyarakat.
Pasar uang itu sendiri terdiri dari dua sub pasar yaitu sub pasar uang primer dan sub pasar uang sekunder. Meskipun masing-masing mempunyai permintaan dan penawarannya, namun kedua sub tersebut sangat erat berhubungan satu sama lain. Sub pasar uang primer bersifat lebih fundamental karena uang sekunder (giral) hanya bisa tumbuh apabila ada uang primer.
Proses terciptanya uang beredar merupakan proses pasar, artinya hasil interaksi antara permintaan dan penawaran dan bukan sekedar pencetakan uang atau suatu keputusan pemerintah semata. Apabila suatu waktu permintaan akan uang inti  tidak sesuai dengan penawaran uang inti maka para pelaku dalam pasar uang masing akan melakukan penyesuaian berupa tindakan-tindakan di sub pasar uang inti sehingga akhirnya terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
Jika posisi keseimbangan belum tercapai maka akan terus terjadi proses penyesuaian berupa tindakan-tindakan oleh para pelaku pasar uang. Tindakan-tindakan tersebut berupa usaha dari para pelaku pasar untuk mengubah struktur atau komposisi dari kekayaan yang ia pegang menuju ke arah struktur dan komposisi yang ia inginkan. Tindakan tersebut akan mempengaruhi permintaan dan penawaran uang dan akan berhenti dilakukan apabila semua pelaku dalam pasar uang telah puas dengan struktur dan komposisi neraca (kekayaan) yang mereka punya. Proses penyesuaian komposisi neraca dinamakan proses penyesuaian portofolio atau portfolio adjustment

2.5          Persamaan Pertukaran
Teori kuantitas uang biasanya diterangkan dengan menggunakan persamaan pertukaran. Persamaan tersebut dinyatakan sebagai berikut:

MV = PT

Dimana:
M        : Penawaran uang
V         : Laju peredaran uang
P          : Tingkat harga
T          : Jumlah barang & jasa yang diperjual belikan

Jumlah barang dalam ekonomi, yaitu T, mempunyai arti berikut: (i) ia adalah nilai fiskal dan bukan nilai uang,dan. (ii) ia meliputi barang-barang jadi maupun barang setengah jadi. Teori kuantitas uang ada kalanya dinyatakan dengan persamaan yaitu:
MVy = Y
Dimana M adalah penawaran uang, Vy adalah laju peredaran uang yang dibelanjakan untuk membeli barang-barang jadi saja, dan Y adalah pendapatan nasional. Nilai Y adalah sama dengan tingkat harga dikalikan dengan jumlah barang-barang jadi yang diperjualbelikan.dengan demikian Y adalah lebih kecil dari PT. Sebagai akibat dari keadaan ini maka Vy adalah lebih kecil dari V.

1.      Teori Kuantitas Uang
Pandangan dari teori kuantitas uang adalah perubahan dalam penawaran dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatnya ke atas harga-harga, dan perubahan kedua variabel tersebut adalah kea rah yang sama.
Ada asumsi dan pandangan teori kuantitas uang dikemukakan oleh Irving Fisher, seorang ahli ekonomi Amerika yang tergolong dalam golongan ahli-ahli ekonomi klasik. pandangan teori kuantitas didasarkan kepada dua asumsi berikut:
·      Laju peredaran uang, atau V, adalah tetap menurut ahli-ahli ekonomi klasik kelajuan peredaran uang tergantung kepada beberapa faktor teknikal seperti sistem pembayaran gaji, cirri-ciri kegiatan perdagangan, efisiensi sistem pengangkutan dan kepadatan penduduk.
·      Kesempatan kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi oleh karena itu jumlah barang-barang adalah tetap dan tidak dapat ditambah.
Sebagai implikasi dari kedua asumsi di atas maka menurut persamaan MV = PT, apabila M berubah maka ia hanya akan mengubah nilai P pada tingkat yang sama dengan perubahan M.
Ada kritik-kritik utama yang dikemukakan ke atas teori kuantitas diterangkan di bawah ini.
·      Pemisalan bahwa T adalah tetap kurang tepat asumsi ini erat hubungannya dengan keyakinan bahwa perekonomian selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh.
·      Laju peredaran uang tidak selalu tetap dalam jangka pendek dan jangka panjang .
·      Perhubungan di antara penawaran uang dan harga adalah lebih rumit dari yang diterangkan oleh teori kuantitas.
·      Teori kuantitas hanya memperhatikan fungsi uang sebagai alat melicinkan kegiatan tukar-menukar dan transaksi dengan menggunakan uang.
·      Teori kuantitas mengabaikan efek perubahan penawaran uang ke atas suku bunga.

2.      Teori Sisa Tunai
Beberapa tahun sebelum Irving Fisher mengembangkan teori kuantitas, seorang ahli ekonomi inggris, yaitu Alfred Marshall dari Cambridge, mengembangkan teori sisa tunai. Teori ini juga menerangkan sifat hubungan di antara penawaran uang dan tingkat harga. Teori sisa tunai  mempunyai pandangan yang sama dengan teori kuantitas uang. Teori ini juga berpendapat bahwa perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama tingkatnya. Teori sisa tunai diterangkan dengan menggunakan persamaan berikut:

M = kPT

Di mana M, P dan T mempunyai arti yang sama dengan M,P, dan T dalam persamaan  MV = PT. Dalam teori sisa tunai, M = kPT atau M/k = PT. Sedangkan persamaan teori kuantitas adalah MV = PT. Dengan demikian M/k = MV, atau k = 1/V.
 Marshaall beranggapan  bahwa dari banyaknya peredaran uang yang berada dimasyarakat, sebenarnaya tidak keseluruhan mencakup uang yang dimiliki oleh masyarakat, karena ada sebagian yang masih dipegangsecara tunai ( k ).

M = kPT atau M = kPY

Dimana M adalah uang yang beredar, k adalah besar uang tunai yang di pegang oleh masyrakat yang sebanding dengan pendapatnya, P adalah harga-harga umum, P atau Y adalah jumlah produksi baik produk jadi maupun setengah jadi. Dengan demikian berdasarkan persamaan Marshall, laju uang beredar ditentukan oleh seberapa besar uang yang yang dipegang oleh masyarakat, tingkat harga dan jumlah produksi. Secara eksplisit dapat dijelaskan bahwa bila pemerintah ingin menambah uang  beredar sebesar 10% dari sebelumnya, maka itu berarti pemerintah harus bersiap-siap pada kenaikan harga yang juga sebesar 10% ( dengan asumsi k dan T atau Y tetap ).
Dalam persamaan pertukaran akan dijelaskan teori kuantitas uang menurut Irving Fisher dan Marshall yaitu sebagai berikut:
1.      Persamaan Pertukaran dari Irving Fisher
Teori kuantitas uang berikutnya dikembangkan oleh Irving Fisher, ia juga berpendapat sama dengan Marshall, bahwa perubahan jumlah uang beredar ( M )  berbanding lurus dengan perubahan harga-harga ( P ). Teori ini di dasarkan atas persamaan pertukaran yang terkenal yaitu:

MV = PT
( pada beberapa literature persamaan pertukaran dari Fisher kadang juga ditulis dengan notasi MV = PQ     PQ = Y = GNP < PT ).

                        Persamaan MV = PT tentu saja bisa ditulis MV = Y, akan tetapi PT>Y, dengan demikian dalam kondisi sama: M = PT/V > M = Y/V.

2.      Kesamaan Teoritis antara Fisher dan Marshall
Secara teoritis, Teori kuantitas uang dari Fisher dan Marshall pada dasarnya sama, yang membedakannya hanyalah bahwa Marshall menganggap tidak semua uang yang beredar itu mewakili semua uang yang dimiliki oleh masyarakat,akan tetapi masih ada sebagian yang secara tunai dipegang oleh masyarakat yaitu sebesar k yang mewakili besarnya uang tunai yang dipegang sebanding dengan tingkat pendapatnya, sedangkan Fisher beranggapan bahwa pendapatan masyarakat berupa uang seluruhnya yang beredar. Dari pernyataan itu dan berdasarkan penjelasan mengenai uang yang telah dipaparkan di muka, maka sebenarnya k itu tidak lain adalah 1/V. (karena k tidak lain adalah kebalikan dari V), sehingga :
Bila teori nilai sisa Marshall:
 M = kPT x PT
padahal persamaan pertukaran dari Fisher:
 MV = PT
Ternyata bahwa model Marshall dan Fisher yang menjelaskan tentang teori pertukaran pada dasarnya adalah sama.
.
2.6          Uang dan Kegiatan Ekonomi dalam Pandangan Keynes
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik, seperti yang dijelaskan di bagian awal dari bab ini, perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan tingkat harga, tetapi perubahan ini tidak menimbulkan efek ke atas tingkat produksi dan kegiatan ekonomi negara. Perekonomian akan tetap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. pandangan tersebut berbeda dengan pandangan Keynes. Analisis Keynes berkeyakinan bahwa pengangguran selalu wujud dan menyebabkan dan menyebabkan tingkat kegiatan dalam ekonomi belum mencapai tingkat yang maksimum. Keadaan ini dapat di perbaiki melalui dua pendekatan atau kebijakan: (i) menaikkan pengeluaran agregat melalui perubahan pengeluaran pemerintah dan komponen pengeluaran agregat lain (seperti ekspor dan investasi) dan membuat perubahan dalam sistem pajak pemerintah, dan (ii) menambah penawaran uang.

2.7         Kebijakan Moneter dan Kegiatan Ekonomi
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah melalui bank sentral guna mengatur penawaran uang dan tingkat bunga dalam tingkat yang wajar dan aman. Kebijakan moneter dapat dibedakan kepada dua golongan: kebijakan moneter kuantitatif dan kebijakan moneter kualitatif. Kebijakan moneter kuantitatif  adalah langkah-langkah bank sentral yang tujuan utamanya adalah untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian. Dalam masa deflasi penawaran uang perlu ditambah. Langkah ini akan menurunkan suku bunga dan penurunan ini selanjutnya akan mengalahkan perkembanagan kegiatan ekonomi sehingga tingkat kesempatan kerja menjadi lebih tinggi  dan pengangguran berkurang. Dalam masa inflasi, pengeluaran masyarakat adalah melebihi penawaran barang-barang yang tersedia dalam perekonomian.
`
1.      Kebijakan moneter kualitatif
Kebijakan moneter kualitatif adalah langkah-langkah bank sentral yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukanoleh bank-bank perdagangan. Dengan perkataan lain, tujuan utama kebijakan ini bukanlah untuk mengawasi perkembangan penawaran uang, tetapi untuk mempengaruhi jenis-jenis pinjaman yang diberikan institusi keuangan.
Menurut Sethi, kebijakan moneter berfungsi:
·         Mendapatkan dan mengambil manfaat dari struktur tingkat suku bunga yang paling sesuai
·         Meraih perkembangan yang tepat antara permintaan dan penawaran uang
·         Menyediakan fasilitas kredit yang tepat bagi perekonomian dan menghentikan perkembangan yang tidak semestinya
·         Pendirian, pelaksanaan dan perluasan lembaga keuangan
·         Manajemen hutang.

2.      Kebjikan moneter kuantitatif
Kebijakan moneter kuantitatif memiliki beberapa tindakan dan kebijakan:
a.    Operasi pasar terbuka dan tingkat diskonto, yaitu tindakan bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dengan cara memperjual-belikan surat-surat berharga.keberhasilan dari operasi pasar terbuka bergantung pada:
1.      Keberadaan pasar efek/saham yang terorganisasi
2.      Pemeliharaan cadangan kas tetap oleh bank komersial
3.      Tidak ada fasilitas rediskonto dari bank sentral.
b.    Merubah cadangan minimum,yaitu suatu bank umum yang diijinkan beroperasi diwajibkan baginya oleh bank sentral untuk menyetor sejumlah uang daridari sekian persen modal atau kekayaan banknya yang diperuntukan bagi cadangan modal bank tersebut untuk sewaktu-waktu digunakan dalam kondisin tertentu, misalnya sewaktu kalah kliring atau bank umum tersebut dilanda rush.

Kebijakan moneter kualitatif memiliki beberapa kebijakan yaitu:
a)    Pengawasan pinjaman selektif adalah bank sentral menentukan jenis pinjaman apa saja yang boleh diberikan dan diwajibkan oleh bank sentral dan mana yang tidak boleh atau haris ketat pembriannya. Misalnya prioritas bagi pengusaha kecildan ketat untuk kredit yang bersifat konsumtif dan jenis property ( jangka panjang ).
b)   Pembujukan moral, adalah tindakan bank sentral yang meminta kepada bank umum agar melakukan tindakan yang dianggap perlu untuk menstabilkan peredaran uang dan suku bunga agar tetap berada pada tingkat yang wajar,atau bisa juga dengan cara pimpinan bank sentarl langsung menginformasikan kepada masyarakat agar tidak terpancing isu, tidak perlu kuatir dalam sistem perbankan, membantah isu devaluasi, pelarian modal dan sebagainya.
            Kritikan atas kebijakan moneter yang berasal dari kaum Keynesian yang menyatakan bahwa moneter tidak dapat berhasil mengatasi masalah ekonomi seperti inflasi dan pengangguran, yang telah diidentifikasi penyebabnya yaitu adanya tenggang waktu pelaksana dan terlalu lamanya keberhasilan kebijakan itu semenjak implementasinya.
Sebagai contoh dampak penawaran uang yang mempengaruhi perekonomian. Dalam Studi Kasus Dampak Kebijakan Moneter di Amerika dan Negara-Negara OECD Lain

Tabel.
a.       Kenaikan jumlah uang yang beredar di AS
Jumlah uang beredar
Dampak di AS
Dampak di Negara OECD Lainnya
PNB
1,5%
-0,7%
IHK
0,4%
-0,6%
Suku Bunga
-2,2%
-0,5%a
sNilai Mata Uang
-6,0%
-
Neraca Transaksi berjalan
-$3,1 miliar
-$3,5 miliar

Dari tabel di atas menunjukkan dampak dari adanya kenaikan jumlah uang yang beredar sebesar 4% ( kebijakan moneter ) di negara Amerika atau di negara-negara OECD lain terhadap Produk Nasional Bruto (PNB), Indeks Harga Konsumen (IHK),tingkat suku bunga, nilai mata uang, dan neraca transaksi berjalan di negara Amerika dan negara-negara OECD.OECD-Organization for Economics Cooperation and Development-memasukkan 24 negara industri dan perhitungannya. Hasil simulasi diperoleh dari penggunaan model Multi-Negara dari Dewan Bank Sentral AS. Walaupun dampak kenaikan jumlah uang yang beredar terus turun sepanjang tahun tersebut, hasil yang di paparkan pada table di atas menunjukkan adanya dampak pada tahun kedua setelah jumlah uang yang beredar ditingkatkan.
Bagian A pada tabel menunjukkan bahwa 4% kenaikan jumlah uang yang beredar di negara Amerika serikat yang mengakibatkan kenaikan PNB AS sebesar 1,5% pada waktu satu tahun setelah AS menaikkan jumlah uang yang beredar. Kenaikan jumlah uang yang beredar ini juga akan mengakibatkan kenaikan harga sebesar 0,4%, penurunan tingkat suku bunga jangka pendek sebesar 2,2 persentasepoin (katakanlah, dari 6,2% menjadi 5,0%S), penurunan nilai internasional mata uang (depresiasi)dollar sebesar 6%,dan pemerosotan dalam neraca transaksi berjalan AS sebesar $3,1 miliar (karena kecenderungan impor AS meningkat disebabkan PNB yang semakin meningkat yang meliputi kecenderungan depresiasi mata uang dolar untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan Amerika Serikat (AS). 
Grafik (a) menunjukkan efek kebijakan moneter dalam analisis pengeluaran agregat penawaran agregat (Y=AE). Pengeluaran agregat pada kerika ekonomi mengalami kemunduran adalah AE0 dan dengan demikian keseimbangan yangasal dicapai di E0 dan pendapatan nasional adalah Y0. Kebijakan moneter akan menambah pengeluaran agregat dan perubahan ini ditunjukkan oleh perbuhan AE0 menjadi AE1  dan pendapatan nasional meningkat menadi Y1. Pertambahan pendapatan nasional ini akan menambah kesempatan kerja dan mengrangi pengangguran.
Dalam grafik (b). Keseimbagan asal yaitu pada ketika perekonomian sedang mengalami kemunduran, dicapai di E0, yaitu titik persilangan di antara AD dan AS. Keseimbangan ibni adalah sama dengankeseimbangan asal dalam analisis Y=AE. Maka hargapada keseimbangan asal ini adalah P0. Oleh karena kebijakan moneter memindahkan pengeluaran agregat dari AE0 menjadi AE1 dan menyebabakan pendapatan nasional bertambah sebanyak Y0Y1, maka kurva AD1 akan bergesr menjadi A1 yang mlalui titik E1 di mana E0E1 =Y0Y1. Kurva AD1 memotong kurva AS di E2 dan merupakan kesimbangan AD-AS yang baru efek dari melaksanakan kbijakan moneter. Ksimbangan yang baru ini menunjukkan penapatan nasional rill hanya meningkat dari Y0 mnjadi Y2 dan tingkat harga mningkat dari P0 menjadi P1.














                                                      

BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
Ahli-ahli ekonomi sebelum Keynes, terutama ahli-ahli ekonomi klasik, menumpukkan analisis mereka kepada efek dari perubahan-perubahan penawaran uang ke atas tingkat harga. Teori keuangan ini boleh dibedakan dalam dua bentuk: yaitu: teori kuantitas dan  teori sisa tunai. Akan tetapi pandangan pokok teori tersebut adalah sama, yaitu: perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama persentasinya dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan menaikkan harga pada tingkat sama dan penurunan penawaran uang akan menurunkan harga juga pada tingkat yang sama.
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah melalui bank sentral guna mengatur penawaran uang dan tingkat bunga dalam tingkat yang wajar dan aman. Kebijakan moneter dapat dibedakan kepada dua golongan: kebijakan moneter kuantitatif dan kebijakan moneter kualitatif.

3.2         Saran
            Dengan adanya teori dan konsep dari penawaran uang ini kita bukan hanya mendapatkan teorinya saja melainkan harus di praktekkan, agar kita dapat melihat langsung kondisi yang berada di sekitar lingkungan yang menyangkut dengan perekonomian.semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam meningkatkan pengetahuan dan menjadi sumber referensi.




DAFTAR PUSTAKA
Putong, Iskandar, 2013. Economis pengantar Mikro dan Makro.Jakarta: Mitra Wacana Media.
Salvatore, Dominick. 2014. Ekonomi Internasional.Jakarta: Salemba Empat
Sukirno, Sudono. 2016. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Suryoto, Danang. 2014. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Surabaya: Mandala Manurung.